Profil dan Keberadaan Kawasan
Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Litbang Kehutanan Kaliurang dibangun sejak 1958 sebagai pusat penelitian dan pengembangan kehutanan, dengan koleksi tanaman in-situ dan ex-situ dari dalam maupun luar negeri. Berdasarkan SK Menteri LHK No. 1055/2024, kawasan seluas 9,49 hektare ini dikelola oleh Pusat Pengembangan Sosial Ekonomi Masyarakat Hutan (P2SEMH) dan berlokasi di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, DI Yogyakarta pada ketinggian ±900 m dpl. Berfungsi sebagai kawasan pengembangan sumber genetik, pemuliaan hutan, konservasi biodiversitas, konservasi tanah dan air, eco-wisata, serta bagian dari Cagar Biosfer Merapi–Menoreh–Merbabu, KHDTK Kaliurang dikelola dengan sistem hutan lestari untuk menunjang kegiatan litbang, pendidikan dan pelatihan, religius, dan budaya, dengan pembagian ruang ke dalam blok pemanfaatan dan blok rehabilitasi.
Kondisi Biofisik dan Keanekaragaman Hayati
KHDTK Kaliurang beriklim tipe A dengan curah hujan tinggi, suhu rata-rata 26°C, dan ekosistem hutan hujan tropis di atas tanah vulkanik regosol dan andosol. Vegetasi kawasan didominasi koleksi pohon unggulan kehutanan berusia lebih dari 40 tahun, termasuk spesies introduksi sejak tahun 1958 dan tanaman lokal seperti Pongamia, bambu, asam londo, dan trembelu. Keanekaragaman fauna kawasan mencakup kelompok burung, mamalia, herpetofauna, dan kupu-kupu yang memanfaatkan tutupan tajuk dan ketersediaan aliran air alami dalam kawasan. Selain itu, KHDTK merupakan lokasi pemulihan ekosistem berbasis genetik pasca erupsi Merapi 2010 sekaligus berkontribusi penting dalam penyimpanan karbon untuk mitigasi perubahan iklim global.
Potensi Pemanfaatan dan Peran Sosial
KHDTK Kaliurang memiliki potensi besar untuk pemanfaatan jasa lingkungan, khususnya pengembangan wisata pendidikan (eco-edu tourism) berbasis masyarakat. Ekosistem hutan yang menyerupai hutan primer, aksesibilitas yang sangat baik, serta kedekatan dengan destinasi wisata Kaliurang menjadikan kawasan ini lokasi pembelajaran lapangan ideal bagi pelajar, mahasiswa, peneliti, dan masyarakat umum. Kawasan juga sering dimanfaatkan untuk kegiatan lintas alam, pelatihan pramuka, penelitian, dan pembuatan film, serta berperan dalam mendukung ekonomi masyarakat sekitar yang bergantung pada sektor pariwisata. Keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian kawasan memperkuat peran KHDTK tidak hanya bagi konservasi dan penelitian, tetapi juga bagi peningkatan kesejahteraan sosial-ekonomi secara berkelanjutan.